Cari Blog Ini

Jumat, 30 November 2012

Cinta


1. Cinta itu tak akan pudar jika kau selalu menjaganya dengan penuh ketuluasan hati, menjaga penuh perasaan dari jiwa yang mendalam karena cinta itu anugrah dari sang MAHA KUASA yang paling terindah maka kita harus hargailah apa yang diperbuat oleh pasangan anda jangan sampai cinta itu pudar karena sifatnya.
Tetaplah bersabar penuh dengan semangat tanpa keraguan di dalam hati, selalu berpikiran positif penuh dengan keyakinan dengan pasangan anda dan jalanilah dengan jalan yang lurus seperti kamu jalani sehari-hari kehidupan kamu.

Kata Kata Mutiara Tentang Cinta


Kata kata mutiara tentang cinta
Berikut Ini sedikit kata kata mutiara tentang cinta untuk anda semua :

* Cinta tak selamanya menuntut kita untuk memilikinya
* Jangan Ucapkan Cinta jika kamu  tidak ingin dilukai oleh cinta
* Jangan mencintai seseorang seperti bunga ,karena bunga bisa mati kala musim berganti
   Cintailah mereka seperti sungai ,karena sungai akan mengalir selamanya
* Kita diciptakan TUHAN saling berpasangan jadi jangan risau jika kamu dikhianati oleh cinta
* Cinta tak sekedar kata kata yang bisa lupa kapan saja
* Cinta itu seperti Biologi dan Fisika penuh Teori dan logika
* Kita hanya manusia yang ingin dicinta dan mencinta
* Tidak Ada satupun yang dapat memusnahkan cinta, karena TUHAN menciptakan alam semesta juga       karena cinta -Nya  kepada kita
* Kesungguhan Cinta dan ketulusan cinta tidak akan luntur hanya karena keegoisan semata
* Yang paling besar di bumi ini bukan gunung ,lautan, melainkan hawa nafsu yang jika gagal kita kendalikan maka akan celaka
* Kita Tidak akan sanggup mengekang amarah dan hawa nafsu secara keseluruhan hingga tidak akan meninggalkan bekas apapaun dalam diri kita . Namun jika mencoba untuk mengendalikan keduanya dengan cara latihan dan kesungguhan yang kuata, tentu kitya  akan bisa
* barangsiapa berhasil menundukan hawa nafsunya, maka dia akan menjadi bahagia dan memperoleh kemenangan. Sebaliknya ,barang siapa yang dikalahkan oleh hawa nafsunya, maka dia menderita kerugian dan celaka
Jika kita mencintai seseorang
Berusahalan untuk tampil apa adanya
karena Cinta sejati selalu dapat
Menerima Kelebihan dan Kekurangan
 
Itulah kata Kata Mutiara Tentang Cinta  

Puisi Karya W.S Rendra


PUISI W.S Rendra


Author: W.S Rendra

Awan bergoyang, pohonan bergoyang
antara pohonan bergoyang malaikat membayang
dari jauh bunyi merdu loceng loyang

Sepi, syahdu, rindu
candu rindu, ghairah kelabu
rebahlah, sayang, rebahlah wajahmu ke dadaku

Langit lembayung, pucuk-pucuk daun lembayung
antara daunan lembayung bergantung hati yang ruyung
dalam hawa bergulung mantera dan tenung

Mimpi remaja, bulan kenangan
duka cinta, duka berkilauan
rebahlah sayang, rebahkan mimpimu ke dadaku

Bumi berangkat tidur
duka berangkat hancur
aku tampung kau dalam pelukan tangan rindu

Sepi dan tidur, tidur dan sepi
sepi tanpa mati, tidur tanpa mati
rebahlah sayang, rebahkan dukamu ke dadaku.

~ W.S Rendra ~

Author: W.S Rendra

Aku tulis pamplet ini
karena lembaga pendapat umum
ditutupi jaring labah-labah
Orang-orang bicara dalam kasak-kusuk,
dan ungkapan diri ditekan
menjadi peng – iya – an
Apa yang terpegang hari ini
bisa luput besok pagi
Ketidakpastian merajalela.
Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki
menjadi marabahaya
menjadi isi kebon binatang

Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi,
maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam
Lembaga pendapat umum tidak mengandung pertanyaan.
Tidak mengandung perdebatan
Dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan

Aku tulis pamplet ini
karena pamplet bukan tabu bagi penyair
Aku inginkan merpati pos.
Aku ingin memainkan bendera-bendera semaphore di tanganku
Aku ingin membuat isyarat asap kaum Indian.

Aku tidak melihat alasan
kenapa harus diam tertekan dan termangu.
Aku ingin secara wajar kita bertukar kabar.
Duduk berdebat menyatakan setuju dan tidak setuju.

Kenapa ketakutan menjadi tabir pikiran ?
Kekhawatiran telah mencemarkan kehidupan.
Ketegangan telah mengganti pergaulan pikiran yang merdeka.

Matahari menyinari airmata yang berderai menjadi api.
Rembulan memberi mimpi pada dendam.
Gelombang angin menyingkapkan keluh kesah

yang teronggok bagai sampah
Kegamangan. Kecurigaan.
Ketakutan.
Kelesuan.

Aku tulis pamplet ini
karena kawan dan lawan adalah saudara
Di dalam alam masih ada cahaya.
Matahari yang tenggelam diganti rembulan.
Lalu besok pagi pasti terbit kembali.
Dan di dalam air lumpur kehidupan,
aku melihat bagai terkaca :
ternyata kita, toh, manusia !

Pejambon Jakarta 27 April 1978
Potret Pembangunan dalam Puisi
Author: W.S Rendra

Tuhanku,
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal

Anak menangis kehilangan bapa
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia

Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku

Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara.
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
-biarpun bersama penyesalan-

Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah ?
Sementara kulihat kedua lengaMu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianatiMu
Tuhanku
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku

Mimbar Indonesia
Th. XIV, No. 25
18 Juni 1960

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen


Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen

1. Menulis Cerpen berdasarkan pengalaman Pribadi

 Pengalaman pribadi adalah pengalaman yang pernah dialami seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman pribadi dapat kita jadikan bahan untuk menulis cerpen. Cerpen merupakan genre sastra yang jauh lebih muda usianya dibandingkan dengan puisi dan novel. Tonggak penting sejarah penulisan cerpen di Indonesia dimulai Muhamad Kasim dan Suman Hasibuan pada awal 1910-an.

 Cerpen merupakan cerita yang pendek, hanya mengisahkan satu peristi
         a. Unsur Intrinsik
                Unsur intrinsik cerpen adalah unsur yang membangun cerpen dari dalam cerpen itu sendiri.
 Unsur intrinsik meliputi:


1. Tokoh dan karakter tokoh
           Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, sedangkan watak, perwatakan atau karakter menunjukkan pada sifat dan sikap para tokoh  yang menggambarkan kualitas pribadi seseorang tokoh. Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca. Secara umum, kita mengenal tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh protagonis yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita. Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan dan harapan pembaca. Adapun tokoh antagonis adalah tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik. Tokoh antagonis merupakan penentang tokoh protagonis.

Tokoh: pameran atau orang yang memerankan tokoh.
Ada 3 tokoh yaitu:

     1. Tokoh protagonis (atau disebut juga sebagai tokoh utama). Tokoh protagonis merupakan tokoh yang biasanya berperilaku baik.
     2. Tokoh antagonis (tokoh yang menentang tokoh utama). Tokoh antagonis merupakan tokoh yang biasanya berperilaku jahat.
     3. Tokoh tritagonis (tokoh yang mendukung tokoh utama). Tokoh tritagonis merupakan
tokoh yang biasanya membantu tokoh protagonis dan biasanya berperilaku baik.

 Penokohan / perwatakan : penentuan sifat  tokoh dalam cerita.
Ada 2 teknik untuk memperlihatkan penokohan / perwatakan yaitu :
  1. Melalui teknik analitik (menyebutkan secara langsung)
  2. Melalui teknik dramatik (secara tidak langsung)

2.  Latar (setting) 
         Latar dalam sebuah cerita menunjuk pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar memberikan pijakan cerita secara konkret(nyata) dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi. Latar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.
  Latar : menggambarkan tempat, waktu, suasana peristiwa dalam cerita.

3.  Alur (plot)
         Alur adalah urutan peristiwa yang berdasarkan hukum sebab akibat. Alur tidak hanya mengemukakan apa yang terjadi, akan tetapi menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi. Kehadiran alur dapat membuat cerita berkesinambungan. Oleh karena itu, alur biasanya disebut juga susunan cerita atau jalan cerita. Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menyusun bagian-bagian cerita, yakni sebagai berikut
.
 a) Pengarang  menyusun peristiwa-peristiwa secara berurutan mulai dari perkenalan sampai penyelesaian. Urutan peristiwa tersebut meliputi:
  • Mulai melukiskan keadaan (situation);
  • Peristiwa-peristiwa mulai bergerak (generating circumtanses);
  • Keadaan mulai memuncak (rising action);
  • Mencapai titik puncak (klimaks);
  • Pemecahan masalah/penyelesaian (denouoment);

b) Pengarang menyusun peristiwa secara tidak berurutan. Pengarang dapat memulai dari peristiwa terakhir atau peristiwa yang ada di tengah, kemudian menegok kembali pada peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya. Susunan yang demikian disebut alur mundur.
Alur : jalur cerita atau rangkaian jalannya cerita. Pententangan atau konflik.
 Alur ada 3 yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran.
 Ada lima tahapan dalam alur :
  • Perkenalan,
  • Penanjakan,
  • Klimaks
  • Puncak klimaks, dan
  • Anti klimaks atau penyelesaian.


4. Sudut pandang (point of view)
               Sudut pandang adalah visi pengarang dalam memandang suatu peristiwa dalam cerita. Untuk mengetahui sudut pandang, kita dapat mengajukan pertanyaan kepada siapakah yang menceritakan kisah tersebut?
  Ada beberapa macam sudut pandang, diantaranya sudut pandang orang pertama (gaya bahasa dengan sudut pandang  “aku”), sudut pandang peninjau (orang ketiga), dan sudut pandang campuran.
  Sudut pandang ada 2 yaitu sudut pandang pertama dan sudut pandang ketiga.

5. Gaya bahasa
            Gaya bahasa adalah cara khas penyusunan dan penyampaian dalam bentuk tulisan dan lisan. Ruang lingkup dalam tulisan meliputi penggunaan kalimat, pemilihan diksi (pilihan kata), penggunaan majas, dan penghematan kata. Jadi, gaya merupakan seni pengungkapkan seorang pengarang terhadap karyanya.

6. Tema 
            Tema adalah persoalan pokok sebuah cerita. Tema disebut juga ide cerita. Tema dapat berwujud pengamatan pengarang terhadap berbagai peristiwa dalam kehidupan ini. Kita dapat memahami tema sebuah cerita jika sudah membaca cerita tersebut secara keseluruhan.

7. Amanat 
              
Dengan kata lain, amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang berupa pemecahan masalah atau jalan keluar terhadap persoalan yang ada dalam cerita.
  Amanat : pesan untuk para pembaca

  
       b. Unsur Ekstrinsik

                   Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi bangun cerita sebuah karya. Unsur ekstrinsik karya sastra, antara lain:
  • Keadaan subjektivitas pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup.
  • Psikologis pengarang (yang mencakup proses kreatifnya), psikologi pembaca, dan panorama prinsip-prinsip psikologi  dalam sastra.
  • Keadaan di lingkungan pengarang, seperti ekonomi, politik dan sastra sosial.
  • Pandangan hidup suatu bangsa dan berbagai karya seni yang lainnya.
Setelah seluk beluk cerpen kita pelajari, selanjutnya kita dapat menentukan tema cerita. Tema cerita tersebut dapat diperoleh dari hasil pengoleksian dan pengumpulan data tentang berbagai pengalaman yang pernah kita alami. Dari tema tersebut dapat dijabarkan ke dalam beberapa pokok pikiran. Pokok-pokok pikiran tersebut kita susun menjadi sebuah kerangka karangan. Kerangka karangan tersebut selanjutnya kita kembangkan menjadi sebuah karangan yang utuh menggunakan bahasa yang baik dan benar


         Unsur ekstrinsik : unsur yang membangun karya sastra dari luar.

a.  Latar belakang penciptaan: berkaitan dengan tujuan dari karya sastra.

b.  Sejarah latar belakang pengarang : berkaitan dengan kondisinya seperti sosial,  masyarakat dari  karya sastra sosial.

c. Kondisi masyarakat: berkaitan dengan kondisi sekarang dari karya sastra seperti tentang pemanasan global atau kondisi masyarakat.

d. unsur psikologis (PSI): berdasarkan psikologis pengarang.

Bahasa konotatif adalah bahasa yang memiliki makna lain (ambiguita).

Pengertia pendidikan


Baiklah langsung saja kita paparkan beberapa pengertian pendidikan menurut beberapa sumber.

Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Sedangkan pengertian pendidikan menurut H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.

Demikian pengertian pendidikan, mudah-mudahan bermanfaat.

[dikutip dari berbagai sumber]


Read more: PENGERTIAN PENDIDIKAN >> Makalah Tentang Pendidikan | belajarpsikologi.com 


TINDAK TUTUR DAN JENIS-JENISNYA


TINDAK TUTUR DAN JENIS-JENISNYA

        Tindak tutur (selanjutnya TT) atau tindak ujaran (speech act) mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pragmatik karena TT adalah satuan analisisnya.Uraian berikut memaparkan klasifikasi dari berbagai jenis TT.

3.1 Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi

          Austin (1962) dalam How to do Things with Words mengemukakan bahwa mengujarkan sebuah kalimat tertentu dapat dipandang sebagai melakukan tindakan (act), di samping memang mengucapkan kalimat tersebut.Ia membedakan tiga jenis tindakan yang berkaitan dengan ujaran, yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi.

            Lokusi adalah semata-mata tindak berbicara, yaitu tindak mengucapkan sesuatu dengan kata dan kalimat sesuai dengan makna kata itu (di dalam kamus) dan makna kalimat itu sesuai dengan kaidah sintaksisnya.Di sini maksud atau fungsi ujaran itu belum menjadi perhatian. Jadi, apabila seorang penutur (selanjutnya disingkat P) Jawa mengujarkan “Aku ngelak” dalam tindak lokusi kita akan mengartikan “aku” sebagai ‘pronomina persona tunggal’ (yaitu si P) dan “ngelak” mengacu ke ‘tenggorokan kering dan perlu dibasahi’, tanpa bermaksud untuk minta minum.

            Ilokusi adalah tindak melakukan sesuatu. Di sini kita mulai berbicara tentang maksud dan fungsi atau daya ujaran yang bersangkutan, untuk apa ujaran itu dilakukan. Jadi, “Aku ngelak” yang diujarkan oleh P dengan maksud ‘minta minum’ adalah sebuah tindak ilokusi.

            Perlokusi mengacu ke efek yang ditimbulkan oleh ujaran yang dihasilkan oleh P. Secara singkat, perlokusi adalah efek dari TT itu bagi mitra-tutur (selanjutnya MT).Jadi, jika MT melakukan tindakan mengambilkan air minum untuk P sebagai akibat dari TT itu maka di sini dapat dikatakan terjadi tindak perlokusi.

3.2 TT Representatif, Direktif, Ekspresif, Komisif, dan Deklaratif

Searle (1975) mengembangkan teori TT dan membaginya menjadi lima jenis TT (dalam Ibrahim, 1993: 11-54). Kelima TT itu sebagai berikut:

(1)  TT representatif yaitu TT yang mengikat P-nya kepada kebenaran atas apa yang dikatakannya, misalnya menyatakan, melaporkan, menunjukkan, dan menyebutkan.

(2)  TT direktif yaitu TT yang dilakukan P-nya dengan maksud agar si pendengar atau MT melakukan tindakan yang disebutkan di dalam ujaran itu, misalnya menyuruh, memohon, menuntut, menyarankan, dan menantang.

(3)  TT ekspresif ialah TT yang dilakukan dengan maksud agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi mengenai hal yang disebutkan di dalam ujaran itu, misalnya memuji, mengucapkan terima kasih, mengritik, dan mengeluh.

(4)  TT komisif adalah TT yang mengikat P-nya untuk melaksanakan apa yang disebutkan di dalam ujarannya, misalnya berjanji dan bersumpah.

(5)  TT deklaratif merupakan TT yang dilakukan P dengan maksud untuk menciptakan hal (status, keadaan, dan sebagainya) yang baru, misalnya memutuskan, membatalkan, melarang, mengizinkan, dan memberi maaf.

"AKU MASIH PERAWAN”


KONSEP PENYUTRADARAAN

KONSEP CERITA

Cerita “Aku masih Perawan” menggunakan konsep komedi kontemporer yang diangkat dari dongeng “SLEEPING BEAUTY” yang telah dimodiflkasi baik konsep cerita, setting, musik maupun zaman. Konsep cerita ini mengandung aspek budaya, sosial, humanisme dimana cerita ini menggambarkan budaya dari masing-masing daerah sedangkan unsur sosial dan unsur humanisme yang menggambarkan harmonisnya keluarga Istana serta kerukunan antar budaya yang berbeda.

Cerita “Aku masih Perawan” mengisahkan tentang pangeran yang disihir oleh peri jahat, karena peri jahat tidak diundang oleh keluarga istana dalam pesta turun tahta, alhasil Pangeran tertidur pulas. Terdapat tiga peri yaitu Peri Ngatan, Peri Gosip, Peri Ngisan dari ketiga peri tersebut tidak ada satupun yang dapat menggunakan sihirnya untuk membangun Pangeran. Melihat keadaan tersebut Raja mengadakan sayembara bagi perawan di negeri manapun yang dapat membangunkan Pangeran dari lelapnya sihir maka akan dijadikan Permaisuri bagi Pangeran. Perawan-perawan dari seluruh pelosok negeri berdatangan guna mengikuti sayembara, antara lain: Gadis Jawa dari Indonesia, Britney Sprit dari Ameriki Sirikit, cewek rocker dan Pooja dari India namun usaha mereka sia-sia belaka dan pada akhirnya peri jahat mengikuti sayembara untuk membangunkan Pangeran karena ia menyesal ternyata Pangeran yang disihir tampan sekali, hingga akhirnya Pangeran terbangun dan ia lari terbirit-birit karena tidak mau menikahi peri jahat yang sudah tua dan keriput namun peri jahat yang sudah tua dan keriput tetap mengejar dan meneriakkan “AKU MASIH PERAWAN”.
KONSEP PANGGUNG / LATAR

Menggunakan Properti sebagai berikut:
a. Gorden yang diletakkan sebagai background
b. 2 kursi yang dihias sebagai Singgasana Raja & Ratu 13
c. Tangga kayu
d. Karpet
e. Tempat tidur Pangeran dilapisi spray
f. Tiga buah tanaman hias
g. Gambar kubah di karton
h. Mic yang diletakkan didekat pintu masuk dan Singgasana
KONSEP BUSANA

Menggunakan busana Kerajaan dan sebagian disesuaikan dengan karakter masing-masing tokoh, diantaranya:
• Raja : Baju Raja + sabuk
• Ratu : Rok Canda + Baju hem
• Pangeran : Hem putih + Celana putih + Rompi emas
• Tn Wor-wor : Celana hitam + Hem putih + Rompi hitam + Mahkota
• Peri-peri : Sayap peri + rok canda + mahkota stiver + kaos putih
• Sri Minten : Sewek, kebaya, keramjang, selendang, ember
• Peri Jahat : Tongkat hitam, topi kerucut, jubah hitam, rok hitam
• Britney : Casual, celana panjang, rok mini, kaos, kunciran
• Rocker : Kaos tangan hitam, celana hitam, kaos hitam, gitar
• Pooja : Wig, kerudung, jari
KONSEP MUSIK

Menggunakan konsep musik modern dan tradisional yang disesuaikan dengan karakter masing-masing tokoh


PEMAIN :

Raja William Both Peri Ngatan
Ratu Eliserbet Peri Gosip
Pangeran Dustin Peri Ngisan
Tuan Wor – wor Peri Jahat

PROPERTI :

Dua buah kuris Tahta Kerajaan
Sebuah Microphone
3 buah Mahkota Kerajaan
4 buah tongkat ajaib Pakaian Kerajaan

LATAR :

Di Perayaan Turun Tahta Istana Parahiyangan
Disebuah Pegunungan Himala yuuuuk, berdirilah sebuah istana Parahiyangan yang dihuni seorang Raja William Both dan Ratu Eliserbet beserta putranya yaitu Pangeran Dustin.
Tampak mereka sedang mengadakan pesta turun tahta, dimana Raja William Both menurunkan tahta pada Pangeran Dustin, dan pesta itu dihadiri oleh seluruh rakyat di Negeri Itu beserta peri-peri kayangan, namun Raja lupa tidak mengundang salah satu peri. Penasaran…….???? Yuuuuk!!!!








BABAK 1

Roman Picisan Mukadima / Dewa

Raja :
Bagaimana putraku, apakah ananda sudah siap menerima tahta
dari ayahanda ini?

Pangeran :
Baiklah ayahanda, ananda akan berusaha sekuat tenaga ananda

Ratu :
Ananda, ingatlah bahwa engkau adalah penerus tahta Kerajaan
ini. So don’t worry, be Happy.

(Akhirnya Pangeran meninggalkan Raja dan Ratu dan membaur dengan para tamu, sesaat kemudian beberapa peri datang antara lain : peri gossip, peri ngisan, dan peri ngatan)

Tn Wor-wor :
Woro-woro, Peri ngisan, Peri Gosip, Peri Ngatan,
segera memasuki arena

(Peri-peri menari kemudian menghampiri Pangeran)

Semua Peri-peri:
Hai..!!!

Peri Ngisan :
Hai Pangeran hi…hi…hi…gimana kabarnya???hi…hi…hi
tambah cakep aja hi…hi…hi…

Peri Gosip :
Gosipnya nih, bakalan ada Raja baru nich!!!

Peri Ngatan :
Ingat!!! Harus adil, Ingat!!! Harus bijaksana, Ingat!!!
Haruuss…

Pangeran :
lya.. .ya.. .ya… oke deh
(lain peri-peri meninggalkan pangeran dan menghampiri Raja dan Ratu) Raja : Selamat datang para peri-peri

Semua Peri :
Terima kasih Paduka Raja

Ratu :
Kalian tampak ceria sekali hari ini

Peri Ngisan :
Hi…hi…hi… tentu saja Ratu hi..hi..hi..khan Pangeran
mau naik tahta hi..hi..hi

Peri Gosip :
Gosipnya nih, masak Pangeran naik tahta, BBM ikut
juga?!

Peri Ngatan :
Ingat!!! kagak nyambung !
(beberapa menit kemudian, acara penyerahan tahta dilaksanakan)

Tn Wor-wor :
Upacara penyerahan tahta kerajaan segera
dimulai… Baginda. Raja dan Pangeran menyiapkan diri masing-masing……

Raja :
Siapkah ananda menerima tahta ini?

Pangeran :
Siap…..ayah…..a…..n…..d….a

Peri Jahat :
Hentikan!!! Semua!!!

Semua Peri :
Yuuu…kk!!!

Peri Jahat :
Apa kalian yak.. .yuk.. .yak.. .yuk…?!
Namaku bukan Yayuk
Hai….Raja!!!Kau sudah menghina aku !
Mengapa kau tidak mengundangku?!

Raja :
Maaf Peri, aku lupa tidak mengundangmu

Peri Jahat :
Aku tidak mau TAHU tapi, kalau tempe.. ..yuuuk.. …

Peri Gosip :
Gosipnya nich, TAHU ada formalinnya looh….

Peri Ngatan :
Ingat !!! Formalin berbahaya Ingat!!!tidak baik untuk kesehatan

Peri Ngisan :
hi…hi…hi…bener looh….hi…hi…hi…

Peri Jahat :
Aku tidak terima!!! Sekarang aku akan mengutukmu Pangeran. Akan kubuat kau tertidur selama 100 tahun

Peri Ngatan :
Ingat!!! Marah dapat menyebabkan gangguan jantung,
impotensi, gangguan kehamilan dan janin

Peri Jahat :
Ya sudah deh karena lagi big sale, aku kasih diskon 50 %
jadi…. 50….tahun Ha…ha…ha dengan kekuatan dunia lain….akan
mengutukmu.. ..cliii.. ..ng

Raja & ratu :
Anakku,?!

Babak II:

Remain : Raja William Both Peri Ngatan Minten
Ratu Eliserbet Peri Gosip Britney Sprit Pangeran Dastin Peri Ngisan Mrs. Rock
Tn Wor Peri Jahat Puja
Properti : Dua buah kursi tahta Kerajaan
Sebuah microphone
3 buah Mahkota Kerajaan
4 buah tongkat ajaib
Pakaian Kerajaan & sesuai karakter
Seperangkat jamu, tongkat
Gitar dan papan bertuliskan “2 hari kemudian” & “sensor”
Latar : Didalam Istana Parahyangan
Teks : “2 hari kemudian”

Roman Picisan Mukadima / Dewa

Raja & Ratu marah, sedih atas tindakan peri jahat, oleh karenanya mereka mengadakan sayembara bagi seluruh perawan diseluruh pelosok negeri untuk dapat membangunkan pangeran dari tidurnya dan sebagai imbalannya akan dijadikan pendamping hidup Sang Pangeran

Tn.Wor-wor :
Pengumunan-pengumuman bagi seluruh perawan dibuka
lowongan menjadi pendamping hidup Pangeran asalkan dapat membangunkan Pangeran dari tidurnya
(Datanglah berduyun-duyun seluruh perawan dari seluruh pelosok negeri)

Malam Pertama / Rossa

Tn.Wor-wor
Baiklah, peserta pertama….kita tampilnya….perawan Jawa
dari Negeri Babatan. Inilah.. ..Sri.. ..Min.. .ten.. ..

Sri Minten :
Kulo nyuwun kaleh ewu,eh…nyuwun sewu!!! Izinkan
saya membangunkan Pangeran dengan jamu saya. Saya punya jamu :jamu awet muda, awet tua, sampe’ awet melle’ tanpa bahan pengawet

Ratu :
Silahkan Sri Minten !!!

Sri Minten (sambil menjejcdkanjamunyapada Pangeran)
Ayo.. .diminum jamunya biar cepet melle’ ayo.. .ayo.. to…

(Pangeran belum berhasil dibangunkan)

Sri Minten :
Maaf Raja & Ratu hamba tidak mampu membangunkan Pangeran.. .hamba menyerah….! da.. .da…

(pergi meninggalkan ruangan)

Ndang Muliho Sri

Tn. Wor-wor :
karena peserta pertama gagal, maka kita tampilnya peserta kedua…dari Ameriki Sirikit. Inilah….Britney Spriit

Toxic / Britney Spears

Britney Sprit :
Hai good morning!! Raja the raja, Ratu the ratu. I jauh-
jauh datang dari Ameriki Sirikit naik air plane, kelas
ekonomi kesini untuk merayu Pangeran, dengan jogetan
saya yang aduhai….

Ratu :
Silahkan Britney….??? Siapa yach… ? Oh Britney Sprit…

Toxic / Britney Spears

( Briney menari diiringi lagu, seluruh keluarga kerajaan menutup hidungnya karena “BURKET”)

Seluruh anggota Kerajaan:
Hiii…Burket

Britney Sprit :
Ih i’m sorry, Pm malu sekali….! ga’ pake’ rexona rong on, I
hanya pake” setengah on. I want go to home bye-bye….

Tn Wor-wor :
Dikarenakan peserta kedua “BURKET” dan menyebabkan
pencemaran udara, maka ia dieliminasi….Dan kita tampilnya peserta ketiga Mrs. Rock!!!

Rocker j uga manusia / Seriues

Mrs. Rock :
Permizi…Rajaa…(sambil memetalkan tangan) izinkan saya menyanyikan lagu “judi” karena lagu judi dilaknat oleh ALLAH, saya akan menyanyikan lagu “lari pagi” karena hari sudah siang tidak diperkenankan untuk lari siang….Bagaimana kalau kita “begadang” karena begadang tidak baik untuk kesehatan, dengan demikian saya tidak jadi menyanyi “summah na’udubillah”….Karena saya adalah rocker tobat (Mrs. Rock berjalan menuju sisi Pangeran) Pangeran…. bangun…..(menggaruk kepala karena berketombe)

Woooiiin….(memetalkan tangan) Bangun….!!! Ah sudahlah tidak bisa bangun, gue pulang aja lah….

(sambil memainkan gitar, menuju keluar lapangan)

Tn Wor-wor :
Selanjutnya kita tampilnya peserta keempat, gadis manis
dari India. Acca.. .Acca.. .Acca

Khaviolin Kacaman / Various Artist

Pooja :
Perkenalkan he…nama saya puja he…saya suka wedang
jahe….acca…acca…acca…saya kesini he…bawa air suci he…dari sungai gangga he…untuk Pangeran he…(Pooja membangunkan Pangeran dengan memercikkan air sungai gangga diwajah Pangeran) Bangun he…pangeran he… Acca…acca…Ayo bangun acca.. .acca.. .Aduh maaf Raja he.. .saya pulang aja he.. pangeran jelek he…mending Shahrukh Khan he….(pooja pergi meninggalkan ruangan)

Raja :
Mengapa tidak ada yang bisa membangunkan putra kita
Ratu???

Ratu :
Hanya peserta terakhirlah harapan kita ….

Tn Wor-wor :
Selanjutnya.. .kita tampilnya peserta.. ..ada deh.. ..

Aku Perawan
Peri Jahat
He..he..he…meskipun tua-tua gini, aku masih perawan ting…ting… lagi…

(sambil berbicara pada penonton )

padahal mereka tidak tahu aku adalah peri jahat yang
mengutuk Pangeran. Aku menyesal Pangeran sangat tampan sekali ha…ha…3x dan aku pasti bisa membangunkannya. Dengan dua jurus andalanku

Mbah Dukun / Alam
(Perijahat menjampi-jampi Pangeran)
Peri Jahat : Karena jurus pertamaku tidak ampuh dan tidak
mempan…untuk membangunkan Pangeran….kalo begitu akan ku….keluarkan jurus pamungkasku
(Perijahat mencium pangeran “SENSOR” Pangeran bangun)
Pangeran : Aduh.. ..ada apa ini? Bibirku masam sekali
Peri Jahat : Hee….hee….ha….ha…berhasil ~ berhasil….hore..
Pangeran kamu akan jadi suamiku….karena aku satu-satunya orang yang bisa membangunkanmu
Pangeran : Apa…???!!! Tidak…. (pangeran berlari….)
Peri Jahat : Pangeran… .Aku masih perawaa.. .nnnn
Aku Perawan / Krisdayanti
>MENG1 � I I �� P MENYENTUH DENGAN GEMETAR, TAK PERCAYA, RAGU-RAGU, GEMBIRA, KEMUDIAN MEMEGANGNYA.

Dua puluh lima juta. Dua puluh lima kali hidup jugasaya tidak akan sanggup mengumpulkan uang sebanyak ini. Ya Tuhan alangkah miskinnya saya. Mengapa saya tiba-tiba dihujani rizki sebanyak ini.

MEMELUK AMPLOP ITU. MENGANGKATNYA. MENJUNJUNGNYA. MEMBAWANYA KESANA KEMAI, MEMELUKNYA SEPERTI KUCING YANG BERMAIN-MAIN DIATAS KERTAS, IA TERLENTANG, TENGKUREP DI ATAS UANG ITU SAMBIL MENCIUM-CIUMNYA. KEMUDIAN DIA MASUK KEDALAM AMPLOP, SEPERTI ANJING YANG MENGOREK-OREK TONG SAMPAH DENGAN BERNAFSU DAN NGOS-NGOSAN. AKHIRNYA IA MENGGULUNG DIRINYA DENGAN AMPLOP UANG ITU.

Dua puluh lima juta. Apa yang tidak bisa dibeli dengan uang sebanyak ini. Alhamdulillah saya bisa perbaiki rumah. Kredit motor, jadi tukang ojek. Bayar SPP. Saya bisa kirim uang sama orang tua.
Puji syukur Tuhan, akhirnya Kau kabulkan doa kami setiap malam, supaya kami bisa mengubah nasib, jangan terus terjapit di tempat kumuh ini seperti kecoak.

MENAGIS KARENA GEMBIRA DAN TIDAK PERCAYA. KEMUDIAN DIA BERDIRI KEMBALI DAN MEMELUK AMPLOP BESAR ITU, SAMA SEKALI TAK MAU MELEPASKANNYA.

Saya gemetar. Saya tak menanyakan lagi berapa isi amplop itu. Untuk apa 25 juta itu. Saya tidak perlu lagi menanyakannya. Saya hanya menerimanya, lalu menyambut uluaean tangannya. Lantas terbirit-birit pulang. Takut kalau amplop itu ditarik lagi. Saya ambil jalan belakang, sehingga tak seorang warga pun tahu saya barusan datang dari rumah direktur.
Sya kumpulkan keluarga saya dan jelaskan kepada mereka. Bahwa sejak hari itu hidup kami akan berubah. Doa kita sudah di kabulkan.
MELEPASKAN KEMBALI AMPLOP. AMPLOP BESAR NAIK KENBALI,
MELAYANG DIATAS KEPALANYA.
Esok harinya ketika para warga gang Gugus Depan kembali mendatangi saya untuk mendengarkan hasil rembukan saya dengan Pak Direktur untuk selanjutnya menetapkan tindakan apa selanjutnya yang harus dilakukan, saya memberi wejangan.
Saudara-saudara warga semuanya yang saya cintai. Memang berat kehilangan 2 meter dari milik kita yang sedikit. Berat sekali, bahkan terlalu berat. Tetapi itu lebih baik daripada kita kehilangan nyawa. Lagipula semua itu untuk kepentingan bersama. Kita semua mendukung demorasi dan sudah bertekad untuk mengorbankan apa saja demi tegaknya demokrasi. Di dalam demokrasi suara terbanyak yang harus menang. Maka sebagai pembela demokrasi, kita tidak boleh donkol karena kalah.  Itu konsekuensinya mencintai demokrasi. Demi demokrasi kita harus merelakan 2 meter untuk pembuatan jalan yang menunjang pembangunan ini. Demi masa depan kita yang lebih baik.
Seluruh warga yang saya pimpin tak menjawab. Seperti saya katakan, mereka semuanya pembela demokrasi. Kalau atas nama demokrasi, mereka relakan sega-galanya. Satu per satu kemudian mereka pulang.
He tunggu dulu, saya belum selesai bicara!
Kuping mereka buntet. Tanpa peduli rapat belum rampung, semuanya pergi.
Tunggu! Tunggu!
Tak ada yang menggubris. Semuanya ngacir. Tinggal saya sendiri dan seorang tua. Tapi dia tidak pergi bukan karena suka tapi karena kakinya kesemutan. Setelah reda dia juga berdiri dan pergi sambil ngedumel.
“Kalau memang demokrasi itu tidak melindungi kepentingan rakyat kecil, aku berhenti menyokong demokrasi. Sekarang aku menentang demokrasi.

TERDENGAR SUARA SORAK DAN YEL-YEL YANG TIDAK JELAS.
SEPERTI ADA KERIBUTAN. LALU SUARA TEMBAKAN. BARU SEPI KEMBALI.
Sejak itu semunya benci pada demokrasi. Sejak hari itu, warga RT Gugus Depan yang saya pimpin kompak menolak demokrasi. Hanya tinggal ssaya sendiri, yang tetap berdiri disini. Teguh dan tegar. Tidak goyah oleh topan badai. Tidak gentar oleh panas dan hujan. Saya tetap kukuh tegak di atas kaki saya, apa pun yang terjadi siap mempertahankan demokrasi, sampai titik darah penghabisan.
Habis mau apalagi. Siapa lagi kalau bukan saya?
Daripada diberikan pada orang lain?

DENGAN SUARA YANG GEMURUH AMPLOP BESAR ITU JATUH MENIMPA, DIIKUTI OLEH BANYAK AMPLOP LAIN YANG LEBIH BESAR, SEHINGGA IA JATUH DAN TERTIMBUN OLEH AMPLOP.

LAMPU MEREDUP DAN PADAM

Demokrasi




Monolog Putu Wijaya

                        (DAPAT DIMAINKAN OLEH LELAKI MAUPUN PEREMPUAN)
SEORANG WARGA DESA TANG TANAHNYA KENA GUSUR MEMBAWA PELAKAT BERISI TULISAN DEMOKRASI.SETELAH MEMANDANG DAN PENONTON SIAP MENDENGAR ,IA BERBICARA LANGSUNG
Saya mencintai demokrasi. Tapi karena saya rakyat kecil, saya tidak kelihatan sebagai pejuang, apalagi pahlawan. Nama saya tak pernah masuk  Koran. Potret saya tak jadi tontonan orang. Saya hanya berjuang dilingkungan RT gang Gugus Depan.
Di RT yang saya pimpin itu, seluruh warga pra demokrasi. Dengan beringas mereka akan berkoar kalau ada yang anti pada demokrasi. Dengan gampang saya bisa mengarahkan mereka untuk maju demi mempertahankan demokrasi. Semua kompak kalau sudah membela demokrasi.
            MENGACUNGKAN PLAKATNYA.
Demokrasi!

TERDENGAR  SERUAN  WARGA  BERSEMANGAT  MENYAMBUT: DEMOKRASI!
Demokrasi!

SERUAN LEBIH HANGAT LAGI:
Demokrasi!

SERUAN GENAP GEMPITA: DEMOKRASI! IA MENURUNKAN PLAKAT
Bener kan? Hanya salahnya sedikit, tak seorang pun yang benar-benar mengerti apa arti demokrasi.

MENIRUKAN SALAH SEORANG WARGANYA.
“Pokoknya demokrasi itu bagus. Sesuatu yang layak diperjuangkan sampai titik darah penghabisan. Sesuatu yang memerlukan pengorbanan besar. Sesuatu yang menunjang suksesnya pembagunan menuju kemasyarakat yang adil dan makmur. “Kata mereka.
Saya kira itu sudah cukup. Saya sendiri tidak mampu menerangkan apa arti demokrasi. Saya tidak terlatih untuk menjadi juru penerang. Saya khawatir kalau batasan-batasan saya tentang demokrasi akan disalahgunakan. Apalagi kalau sampai terjadi perbedaan tafsir yang dapat menjadikannya kemudian bertolak belakang. Atau mungkin, karena saya sendiri tidak benar-benar tahu apa arti kata demokrasi.
Pada suatu kali, Rt kami yang membentang sepanjang gang Gugus Depan dapat kunjungan petugas yang mengaku dating dari kelurahan. Pasalnya akan diadakan pelebaran jalan, sehingga setiap rumah akan dicabik dua meter. Petugas itu menghimbau, agar kami, seperti juga warga lain, merelakan kehilangan itu, demi kepentingan bersama.

MENIRUKAN PETUGAS
“ Walaupun hanya dua meter, tapi sumbangan saudara-saudara sangat penting artinya bagi pembangunan dan kepentingan kita bersama di masa yang akan datang. Atas nama kemanusiaan kami harap saudara-saudara mengerti.”

NAMPAK BINGUNG
Warga kami tercengang. Hanya dua meter? Kok enak saja mengambil dua meter, demi pembangunan siapa? Bagaimana kalau rumah kami hanya enam meter kali empat. Kalau diambil dua meter kali enam, rumah hanya akan cukup untuk gang. Kontan kami tolak. Bagaimana bisa hidup dalam gang dengan rata-rata 5 orang anak?
Tidak bisa itu tidak mungkin!
“Tapi ini sudah merupakan keputusan bersama,” kata petugas tersebut.
Kami makin tercengang saja. Bagaimana mungkin membuat keputusan bersama tentang kami, tanpa rembukan dengan kami. Seperti raja Nero saja.
“Soalnya masyarakat disebelah sana,” lanjut petugas itu sambil menunjuk ke kampong disebelah,” mereka semua adalah karyawan yang aktif pabrik tekstil. Semua memerlukan jalan tembus yang bisa dilalui oleh kendaraan. Dengan difungsikannya gang Gugus Depan ini menjadi jalan yang tembus kendaraan bermotor , mobilitas warga yang hendak masuk pekerjaan atau pulang akan lebih cepat. Itu berarti efisiensi dan efektifitas kerja. Mikrolet dan bajaj akan bisa masuk. Itu akan merupakan sumbangan pada pembangunan. Dan pembangunan itu akan dinikmati juga oleh kampong disebelahnya, karena sudah diperhitungkan masak-masak.”
Diperhitungkan masak-masak bagaimana? Kami tidak pernah ditanya apa-apa? Tanah ini milik kami, bantah saya.
Tak lama kemudian, sejumlah warga dari kiri kanan kami datang. Mereka menghimbau agar kami mengerti persoalan mereka. Mereka mengatakan dengan sedikit pengorbanan itu, ratusan kepala keluarga dari kiri kanan kami akan terlolong. Mereka menggambarkannya sebagai perbuatan yang mulia. Setelah menghimbau mereka mengingatkan sekali lagi, betapa pentingnya pelebaran jalan itu. Setelah itu mereka mengisyaratkan betapa tak monolgnya kalau kami tidak menyetujui usul itu. Dan setelah itu mereka mewantu-wanti, kalau tidak bisa dikatakan mengancam.

MENIRUKAN WARGA KAMPUNG SEBELAH
Kalau saudara-saudara menghambat , menghalang-halangi atau berbuat yang tidak-tidak sehingga pelebaran jalan itu tak dilaksanakan,sesuatu yang buruk akan terjadi.

NAMPAK MAKIN BINGUNG
Berbuat yang tidak-tidak apa? Tidak-tidak apa? Kami terjepit diantara kepentingan orang banyak. Belum lagi kami sempat bikin rapat untuk melakukan perundingan ,pelebaran jalan itu sudah dilaksanakan.

TERDENGAR SUARA MESIN MENGERAM .

Tanpa minta ijin lagi, sebuah bulldozer muncul dan menggaruk dua meter wilayah RT kami. Warga kami panic. Jangan!Jangan! Ini tanah kami. Sejak nenek-moyang kami ada disini. Dulu kakek-kakek kami tanahnya lebar,tiap orang punya tegalan dan dua taiga rumah,tapi semua itu sudah dibagi-bagi anak cucu,ada yang sudah dijual. Tapi ini tanah warisan.
Buldozer iu tidak peduli. Mereka terus juang menggaruk. Jangan pak!Jangan! Kalau Bapak ambil dua meter rumah kami tinggal kandang ayam. Kami tidak mau kampung kami dijadikan jalan. Nanti kemana anak-anak kami akan berteduh?
Jangan-jangan pak kami belum selesai berunding !Kami tidak pernah bilang setuju!Diganti berapapun kami tidak akan mau. Ini harta kami satu-satunya sekarang!
Jangan pak!
Tapi bulldozer itu terus juga menyeruduk dengan buas. Sopirnya tidak peduli. Dia hanya menjalankan tugas. Akhirnya kami tidak bisa diam saja. Kami semua terpaksa melawan. Saya tidak bisa mencegah warga rame-rame keluar dari rumah. Mereka berdiri didepan bulldozer itu.
Ini tanah kami,akan kam pertahankan mati-matian. Dibeli ratusan juta juga kami tidak sudi,sebab kami tidak mau pindah dari tempat nenek moyang kami. Anak-anak dan perempuan kami pasang didepan ,sesudah itu orang-orangtua ,lalu saya dan bapak-bapaknya.
Baru bulldozer itu berhenti.

SUARA MESIN BERHENTI.SENYAP..

Sopir yang menjalankan bulldozer itu ngeper juga melihat kami. Dia turun dari kendaraan dan berunding dengan teman-temannya. Kami menunggu apa yang akan terjadi. Lama juga mereka berunding.Beberapa anak main-main mendekati bulldozer itu dan megang-megangnya. Kendaran itu kuat,baru dan bagus. Beberapa ibu-ibu duduk dijalan meneteki anak-anaknya. Saya sendiri mengambil kesempatan kencing karena terlalu tegang.
Akhirnya mereka selesai berunding. Sopir itu kembali naik keatas bulldozermya. Dia tersenyum. Kami semua merasa lega. Mereka pasti baru menyadari mereka sudah salah. Mesin dihidupkan kembali.

KEMBALI SUARA MENGERAM
Kami menunggu dengan deg-degan. Waktu itu sebuah mobil colt datang. Sekitar sepuluh orang laki-laki meloncat turun dengan memakai pakaian seragam. Kami bersorak, melihat akhirnya aparat datang untuk melindungi rakyat. Tapi berbareng dengan itu bulldozer itu menerjang kembali kedepan menggaruk tanah. Perempuan-perempuan menjerit. Beberapa anak jatuh ,salah seorang diantaranya kena garuk. Untung ada yang meloncat naik dan menarik anak itu. Keadaan menjadi kacau.
Orang-orang berseragam itu berlarian datang. Ternyata mereka bukan petugas,tetapi satpam yang mau mengamankan penggarukan. Mereka membawa pentungan yang sudah siap untuk memukul. Kami jadi seperti kucing yang kepepet. Tanpa diberi komando lagi,kami melawan.
Anak-anak mengambil batu dan melempar. Asep ,bapak anak yang hampir kena garuk bulldozer meloncat keatas bulldozer mau menarik sopirnya. Tapi tiba-tiba sopir bulldozer itu menghunus parang yang disembunyikanya dibawah tempat duduk,langsung membacok pundak Asep.
Asep tumbang berlumuran darah .Perempuan-perempuan dan anak-amak menjerit, lalu kabur menyelamatkan diri. Kami para lelaki hampir saja mau menyerang,tapi kemudian sebuah truk datang. Puluhan orang yang kelihatan ganas-ganas melompat turun dan menerjang kami sambil membawa senjata tajam. Saya kenal salah satu diantaranya bajingan diproyek Senen.
Kami terpaksa mundur.Saya melarikan Asep kerumah sakit. Untung saja tidak lewat. Barang kali pembacoknya memang tidak berniat membunuh,hanya kasih peringatan.

MELETAKAN PLAKAT.LALU MEMBUKA PAKAIANYA,SALIN.
Saya bingung.Akhirnya setelah putar otak,saya beranikan diri mengunjungi direktur pabrik tekstil,majikan warga yang mengiginkan jalan pintas itu. Saya memakai batik(kebaya dan jarik kalau pemainya perempuan supaya kelihatan resmi dan sedikit dipandang.

MEMAKAI BATIK/ JARIK
Tapi susah sekali. Orangnya selalu tidak di tempat. Baru setelah mengaku petugas kelurahan,akhirnya saya diterima.
Direktur itu kaget setelah mengetahui  saya bukan petugas kelurahan tapi korban penggusuran.Tetapi ia cepat tersenyum ramah,lalu mengguncang tangan saya.Begitu saya semprot bahwa kami tidak sudi dipangkas,dia bingung. Kepalanya geleng-geleng seperti tak percaya. Lalu ia memangil sekretaris. Setelah berunding bisik-bisik, ia kembali memandangi saya seperti orang stress.

MENIRUKAN DIREKTUR PABRIK TEKSTIL YANG DIALEKNYA RADA CADEL/ASING
“Tuhan Maha Besar, saya tidak tahu ini. Saya minta maaf. Saya tidak memperbolehkan siapa saja membuat tindakan-tindakan pribadi atas nama perusahaan. Para karyawan sudah diberi uang transport. Kalau mereka memerlukan jalan pintas, mungkin karena mereka ingin menyelamatkan uang transport itu. Itu diluar tanggung jawab perusahaan. Pembuatan jalan itu bukan inisiatif dan bukan tanggungjawab kami. Saya minta maaf. Saya mohon menyampaikan rasa maaf saya kepada seluruh warga,”katanya dengan sungguh-sungguh.
Saya mulai senewen. Saya tak percaya apa yang dikatakanya. Ini sandiwara apa lagi. Saya bukan orang bodoh, saya tidak mau dikibuli mentah-mentah begitu. Saya tahu dia hanya pura-pura. Mulutya yang manis tingkah lakunya yang sopan itu tidak bisa mengelabuhi saya. Saya bisa mengendus apa yang bisa disembunyikan di balik topengnya itu. Orang kaya raya itu begitu, berpendidikan tinggi, luas pandangannya, pasti tau apa sebenarnya yang terjadi. Tidak mungkin dia tidak paham apa artiya dua meter tanah buat kami, meskipun bagi dia 2000 hektar itu hanya seperti upil. Orang yang pasti sudah bolak-balik keluar negeri itu masak tidak tau, kami, paling sedikit saya ini tau, bukannya para karyawannya itu yang serakah mau menyelamatkan uang makan, tapi dia sendiri yang memang mau mencaplok pemukiman kami. Nanti lihat saja, kalau jalan sudah dibuat, uang makan akan di setop, karyawannya akan disuruh jalan kaki datang. Tai kucing. Rai gedek! Sudah konglomerat begitu,menyelamatkan uang receh saja pakai menyembelih rakyat.
Aku tahu! Aku tahu! Tak kasih tahu warga semuanya apa yang sudah terjadi. Aku adukan nanti kepada jaksa agung! Beliau itu dulu waktu masih miskin sering mampir di warung saya! Biar orang semacam ini ditindak. Asu! (MENYUMPAH-NYUMPAH KOTOR DALAM BAHASA DAERAH)

DIA MENYABARKAN DIRINYA, KARENA KATA-KATANYA SEPERTI SUDAH TAK  TERKENDALI.

Betul.Orang kecil seperti saya ini memang kelihatanya lemah dan gampang ditipu.Karena kami sadar pada dari kami sehingga kami selalu menahan diri. Tapi  kalau sudah kami  kebangeten seperti ini saya meledak juga. Semut pun kalo di injak terus akan menggigit.
Karena terlalu marah, saya tidak bisa ngomong lagi. Muka saya saja yang kelihatan merah. Saya siap untuk meledak. Dia semakin ramah, semakin halus bicaranya. Saya di perlakukan sebagai tamu terhormat. Tapi saya terus maju. Ini perjuangan.
Dia menyuguhkan makanan dan minuman. Saya tolak. Saya datang bukan untuk bertamu atau ramah-tamah. Saya membawa suara rakyat, menurut keadilan. Keadilan untuk kami saja.
Kami tidak minta apa-apa. Kami hanya minta tanah kami yang hanya 2 meter itu jangan di ganggu. Itu hak kami! Titik.
Di atas maja dihidangkan kue-kue yang lezat. Hhhh! Tapi saya tidak sudi menjamah sebelum tuntutan kami didengarkan. Dia mencoba bertanya tentang keluarga saya, anak saya kelas berapa. Ah itu kuno. Saya tahu itu taktik untuk memancing pengertian.
Dia juga berbasa-basi menanyakan bagaimana keadaan Asep. Lho saya tadi tambah curiga. Jadi dia tahu sekali apa yang terjadi. Mungkin dia yang menyuruh sopir itu untuk membacok Asep. Karena Asep juga pernah memprotes pembuangan limbah dari pabrik yan gmengalir ke selokan di depan rumah kami.
Saya bertekad, saya tidak akan keluar dari kantor ini sebelum ada keputusan membatalkan 2 meter tanah kami untuk jalan. Saya ditunggu oleh warga.
Saya mau pergikalau ada keputusan yang menguntungkan rakyat kecil.
Akhirnya dia menganguk, tanda dia mengerti. Kemudian dia menunduk dan membuka laci mejanya mengambil kertas. Saya bersorak dalam hati. Akhirnya memang kunci segal-galanya pada kegigihan. Kalau kita getol berjuang pasti akan berhasil.
Tetapi kemudian darah saya tersirap, karena direktur itu mengulurkjan kepada saya sebuah amplop coklat yang tebal. Saya langsung tak mampu ber nafas.

DARI ATAS JATUH SEBUAH AMPLOP RAKSASA BERISI TULISAN RP 25.000.000. DUA PULUH LIMA JUTA RUPIAH. TULISAN MELAYANG SETINGGI DADA DI DEPANNYA. IA GEMETAR.

Tebal, coklat, apalagi diatas amplop itu tertera 25.000.000. Dua puluh lima juta. Ya Tuhan banyaknya. Saya belum pernah memegang uang sebanyak ini. Dua puluh lima juta?

MENGHAMPIRI AMPLOP, MENYENTUH DENGAN GEMETAR, TAK PERCAYA, RAGU-RAGU, GEMBIRA, KEMUDIAN MEMEGANGNYA.

Dua puluh lima juta. Dua puluh lima kali hidup jugasaya tidak akan sanggup mengumpulkan uang sebanyak ini. Ya Tuhan alangkah miskinnya saya. Mengapa saya tiba-tiba dihujani rizki sebanyak ini.

MEMELUK AMPLOP ITU. MENGANGKATNYA. MENJUNJUNGNYA. MEMBAWANYA KESANA KEMAI, MEMELUKNYA SEPERTI KUCING YANG BERMAIN-MAIN DIATAS KERTAS, IA TERLENTANG, TENGKUREP DI ATAS UANG ITU SAMBIL MENCIUM-CIUMNYA. KEMUDIAN DIA MASUK KEDALAM AMPLOP, SEPERTI ANJING YANG MENGOREK-OREK TONG SAMPAH DENGAN BERNAFSU DAN NGOS-NGOSAN. AKHIRNYA IA MENGGULUNG DIRINYA DENGAN AMPLOP UANG ITU.

Dua puluh lima juta. Apa yang tidak bisa dibeli dengan uang sebanyak ini. Alhamdulillah saya bisa perbaiki rumah. Kredit motor, jadi tukang ojek. Bayar SPP. Saya bisa kirim uang sama orang tua.
Puji syukur Tuhan, akhirnya Kau kabulkan doa kami setiap malam, supaya kami bisa mengubah nasib, jangan terus terjapit di tempat kumuh ini seperti kecoak.

MENAGIS KARENA GEMBIRA DAN TIDAK PERCAYA. KEMUDIAN DIA BERDIRI KEMBALI DAN MEMELUK AMPLOP BESAR ITU, SAMA SEKALI TAK MAU MELEPASKANNYA.

Saya gemetar. Saya tak menanyakan lagi berapa isi amplop itu. Untuk apa 25 juta itu. Saya tidak perlu lagi menanyakannya. Saya hanya menerimanya, lalu menyambut uluaean tangannya. Lantas terbirit-birit pulang. Takut kalau amplop itu ditarik lagi. Saya ambil jalan belakang, sehingga tak seorang warga pun tahu saya barusan datang dari rumah direktur.
Sya kumpulkan keluarga saya dan jelaskan kepada mereka. Bahwa sejak hari itu hidup kami akan berubah. Doa kita sudah di kabulkan.
MELEPASKAN KEMBALI AMPLOP. AMPLOP BESAR NAIK KENBALI,
MELAYANG DIATAS KEPALANYA.
Esok harinya ketika para warga gang Gugus Depan kembali mendatangi saya untuk mendengarkan hasil rembukan saya dengan Pak Direktur untuk selanjutnya menetapkan tindakan apa selanjutnya yang harus dilakukan, saya memberi wejangan.
Saudara-saudara warga semuanya yang saya cintai. Memang berat kehilangan 2 meter dari milik kita yang sedikit. Berat sekali, bahkan terlalu berat. Tetapi itu lebih baik daripada kita kehilangan nyawa. Lagipula semua itu untuk kepentingan bersama. Kita semua mendukung demorasi dan sudah bertekad untuk mengorbankan apa saja demi tegaknya demokrasi. Di dalam demokrasi suara terbanyak yang harus menang. Maka sebagai pembela demokrasi, kita tidak boleh donkol karena kalah.  Itu konsekuensinya mencintai demokrasi. Demi demokrasi kita harus merelakan 2 meter untuk pembuatan jalan yang menunjang pembangunan ini. Demi masa depan kita yang lebih baik.
Seluruh warga yang saya pimpin tak menjawab. Seperti saya katakan, mereka semuanya pembela demokrasi. Kalau atas nama demokrasi, mereka relakan sega-galanya. Satu per satu kemudian mereka pulang.
He tunggu dulu, saya belum selesai bicara!
Kuping mereka buntet. Tanpa peduli rapat belum rampung, semuanya pergi.
Tunggu! Tunggu!
Tak ada yang menggubris. Semuanya ngacir. Tinggal saya sendiri dan seorang tua. Tapi dia tidak pergi bukan karena suka tapi karena kakinya kesemutan. Setelah reda dia juga berdiri dan pergi sambil ngedumel.
“Kalau memang demokrasi itu tidak melindungi kepentingan rakyat kecil, aku berhenti menyokong demokrasi. Sekarang aku menentang demokrasi.

TERDENGAR SUARA SORAK DAN YEL-YEL YANG TIDAK JELAS.
SEPERTI ADA KERIBUTAN. LALU SUARA TEMBAKAN. BARU SEPI KEMBALI.
Sejak itu semunya benci pada demokrasi. Sejak hari itu, warga RT Gugus Depan yang saya pimpin kompak menolak demokrasi. Hanya tinggal ssaya sendiri, yang tetap berdiri disini. Teguh dan tegar. Tidak goyah oleh topan badai. Tidak gentar oleh panas dan hujan. Saya tetap kukuh tegak di atas kaki saya, apa pun yang terjadi siap mempertahankan demokrasi, sampai titik darah penghabisan.
Habis mau apalagi. Siapa lagi kalau bukan saya?
Daripada diberikan pada orang lain?

DENGAN SUARA YANG GEMURUH AMPLOP BESAR ITU JATUH MENIMPA, DIIKUTI OLEH BANYAK AMPLOP LAIN YANG LEBIH BESAR, SEHINGGA IA JATUH DAN TERTIMBUN OLEH AMPLOP.

LAMPU MEREDUP DAN PADAM

slide faris